Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

So.rai

 'Kalo pekik suaraku menggema dalam tidurmu, Seharusnya kau tau, betapa aku sangat menyukaimu.' - Dirga - Langitnya sedang temaram. Menuju peralihan senja ke petang. Matahari bahkan enggan berpendar, atau bulan yang sudah tak sabar. Menempati singgasana sang langit. Langit kini kian menghitam, menyulap rona sang surya menjadi gemerlap sunyi ditemani taburan bintang yang tersebar sana sini. Wah, rona sang surya termakan gulita. Untuk kesekian kalinya, Apa ia tidak belajar dari hari kemarin. Kenapa harus tertangkap gelap lagi? (Sore, 12/01/19. Di hati dirga hihi) "Dirga, Kamu tau nggak, kalo aku lebih suka langit malam dari pada siang." "Kenapa?" "Langit malam hanya satu warna. Hanya hitam yang berkuasa." "Kalo siang?" "Kalo siang si putih harus berbagi dengan biru muda. Berbagi itu gak enak kan Dirga. Aku mau utuh. Aku mau kendali penuh." 14/01/19; di rumah duka. "Dirga, aku minta maaf. Sumpah aku gak maksud ngelakuin itu. T...

Semeru

 Hai, abang Kini aku sudah mencapai puncak yang kau banggakan. Benar katamu,  Semeru lebih indah jika dipandang lekat dimata. Abang, kini kita sama tingginya. Jika kamu melebur jadi satu dengan Semeru, Apa aku boleh mengikutimu? 07/07/07 'Halo dek, abang taruh uang sakumu di bawah toples selai. Kayak biasa ya. Harus bisa dipake seminggu.' -Abang ganteng ^^ Pagi ketujuh dibulan tujuh tahun 2007. Pagi yang sama, dengan suasana sama, di rumah yang sama, masih menapak di bumi yang sama, dan langit begitu cerah seakan mengajak, atau mengejek dimataku.  Note dipagi hari, sepi. Aku memulai hari seperti biasa, dengan helaan nafas panjang tanda kurang syukurku, wajah ditekuk, kantung mata hitam sangat buruk, ewhh benar - benar pagi yang buruk. Hari ini pengumuman ujian, ketika semua tan heboh, menangis terharu dipeluk ibu. Aku hanya menatap kosong kertas hasil ujianku.  Percuma, dapat nilai sempurna tapi semuanya hampa. di rumah, 'Abang, ditelfon wali kelasmu katanya kamu dap...

Orang Gagal

  (The series)     Gua gak ngerti, bukan. Gua pura – pura ga ngerti. Kadang hidup random banget, kaya rasa cilok pak junadi, yang kadang enak bagai cilok bintang lima, tapi kadang juga ga karuan kaya rasaku padanya, ceilah disaat kaya gini aja otak gua bekerja ga pada tempatnya !   “PRANGGGG” Tuhkan piring gambar ayam jago gua dibanting ibuk lagi, disaut dengan suara bentak bapak yang gak ada habisnya dai habis subuh sampai jam set2engah tujuh pagi dimana harusnya keluarga waras lainnya memulai adat sarapan bersama di meja makan yang gua dudukin sekarang. Tapi beginilh, keluarga gua. Bukan berantakan, nggak sih. Ini bukan cerpen menye-menye kaya judul sebelah wkwk. Ini cerpen cerita tentang gua, Andarbeni. Gua anak bungsu dari enam bersaudara. Dua kakak gua udah nikah, namanya mas Kendel Wicaksono yang artinya menurut bapak orang yang percayadan bijaksana. Mas ken ini anak bapak yang pertama, yang paling membanggakan sejauh ini. Lalu yang kedua ada ...