Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Kata Orang Baik

(Halo readers, ada special part untuk minggu ini nih. Part ini terkhusus untuk orang baik di luar sana. ) Halo orang baik, disini aku akan menceritakan tentang aku. Seorang gadis dari pulau seberang sana, yang sedang dan masih menimba ilmu di pulau jawa. Awal kabar aku diterima di kampus luar biasa ini cukup membuat bapak dan ibukku bahagia dan sedih di saat bersamaan. Bagaimana bangganya bapak mendengar putrinya berhasil masuk kampus impian, dan bagaimana sedihhnya ibu harus melepas gadis kecilnya di pulau seberang.  Seperti mahasiswa pada umumnya yang disibukkan tugas, laporan, dan kegiatan lainnya. Tidak terasa mungkin untuk setahun ini, aku tidak pulang ke rumah. Seperti pemikiran para perantau pada umumnya, aku tidak pulang untuk menghemat biaya.  Tapi hal itu tak mengapa, rindu bisa ditahan. Aku bisa melebur rindu ini di atas sajadah setiap malam. Namun ada satu hal yang mengusikku di rentang waktu belakangan. Aku penasaran, orang baik itu yang seperti apa? Entah mengapa...

Hirup

  'udara mana kini yang kau hirup, hujan dimana kini yang kau peluk’ ‘dimanapun kau kini, rindu tentangmu tak pernah pergi’ Dera-kota 29 Februari 2020 (saat ini) Tepat pukul 8.00 Waktu Indonesia Galee, gue mau review hidup gue selama 71 hari terakhir. Oke pertama, gue bakal bahas goals gue yang lumayan menunjukkan progres. Akhirnya setelah sekian purnama nganggur dan jadi beban hidup bunda, seorang Dinanta Handi akhirnya bisa mulai nyusun tugas akhir. Terus yang kedua, gue bakal bahas burung gue. Eh, maksudnya burung perkutut peliharaan gue si ‘naga’ namanya. Yang akhir- akhir ini menunjukkan tanda tanda bakal kawin karena sensitif banget anjir. Dinamain naga, karena si Galee ngotot jambulnya si perkutut mirip ‘buntut’ alias ekor naga katanya. Selain itu, Naga berasal dari kata diNAnta dan GAlee, jadi Naga deh kalo disingkat. Ngomongin soal Galee, gue lagi kangen banget sama itu bocah. Cerita sekilas soal galee, namanya emang maco tapi sebenernya dia feminim ‘kalo lagi tidur’, tapi...

The One That Got Away

Jam 1 pagi,  Seperti sebuah kutukan, aku akan terbangun, meratap, dan termenung. Sedikit berfikir apa yang akan dilakukan hari ini, mau sarapan indomie goreng atau kuah, mau minum kopi atau susu, mau tidur lagi atau terus terjaga dengan resiko ingat ‘dia’. Kuputuskan untuk bangun dan cuci muka, kata aksa sabun merek ini tidak cocok untuk kulitku yang kering, tapi aku tetap memakainya. Aku kembali duduk, menyalakan lilin aromaterapi berharap bisa kembali tidur. Tapi kata aksa lilin milikku seperti parfum pak RT, yang bau menyan. Padahal ini wangi jasmine oil. Karena kebosanan menyerang, aku menyalakan TV. Kata aksa sinetron jam segini lebih aneh dan tragis kisahnya, haha. Tak lupa nonton sinetron ditemani camilan paling enak sedunia yaitu yupi. Sekedar info Aksa gak suka yupi, terlalu kenyal katanya jadi gak menarik dikunyah.  15 menit pertama, aku mulai kebosanan lagi jadi aku memutuskan membuat secangkir kopi, pake 2 sendok gulanya. Kalo aksa tidak suka manis jadi dia cuma pa...
  Pojok Kamarku   Menilik sebuah foto tua dalam bingkai karton pelangi dikamarku Terdiri dari ibu, aku, mamas, dan bapak. Senyum merekah, dibarengi busana biasa dan mata berbinar malu – malu khasku, saling merangkul sat-satu. Seolah tak ada ragu,   hanya pancaran hangat dalam lakonan macam keluarga cemara,   --namun setiap penggambaran hanyalah metafora. Yang sengaja dilebihkan supaya tampak ada padahal nyatanya berbeda. Jika kuhitung tahun paling menyakitkan dalam hidupku, mungkin lagu ‘Congratulation’ milik Day 6 tak cukup untuk melukiskan bagaimana kesakitannya hatiku. Karena pada nyatanya torehan luka itu bukan dari kekasihku yang pergi untuk memilih pujaannya yang lain. Namun dari bapak, yang meninggalkan anak gadisnya. Bapak yang meninggalkan ibu, bapak yang meninggalkan kami.   Ibu mendekat dengan segelas susu, berdiri berjajar disampingku untuk turut melihat potret masa lalu, disebut masa lalu karena sudah terlewati. Walaupun prosesnya ...
Gambar
  MUDA MUDI INSPIRATIF (Terinspirasi dari : Ageng Kinasih) Mengutip sebuah pepatah jawa “Urip kuwi urup”, artinya hidup itu menyala atau bersinar. Manusia diberi hidup untuk menjaga sinarnya, untuk bertahan agar tidak meredup. Sinar digambarkan sebagai usaha, ketekunan, dan keseriusan seseorang untuk bertahan dalam segala kesulitan yang dihadapi. Tentunya pembahasan hidup ini juga tidak terlepas akan motivasi, cita-cita, dan impian. Seseorang mengatakan bahwa manusia hidup untuk bermimpi. Manusia bertahan dalam kesulitan demi meraih cita-citanya. Semua itu bentuk motivasi diri. Namun, hidup yang benar-benar hidup ialah hidup yang bermanfaat, baik untuk diri pribadi, seseorang disekitar, dan juga untuk alam. Karena bagaimanapun kita menjalani kerasnya rintangan dalam hidup ini, ada semesta yang menemani. Jatuh, bangun, sulit, bangkit, terpuruk, kecewa, bahagia, semua itu seperti hukum alam yang menyertai kita setiap harinya. Jadi siapkah anda untuk rintangan hari ini? Untuk meneman...